Secara sederhana
berita merupakan laporan seorang wartawan/jurnalis mengenai fakta. Karena ada
banyak fakta dalam kehidupan atau realitas social lantas apakah fakta/realitas
merupakan berita? Tidak? Fakta itu akan menjadi berita setelah dilaporkan oleh
seorang wartawan. Karena itu berita merupakan konstruksi dari
sebuah fakta. Lantas seperti apa fakta yang semestinya dilaporkan wartawan lalu
menjadi berita? Secara teoritis ada banyak sekali ukuran, namun secara umum
ukuran itu dibagi dua, yakni penting dan menarik.
Kemudian, seberapa penting dan menarikkah suatu peristiwa itu layak dijadikan
berita? Maka untuk mempertimbangkan hal tersebut dibutuhkan nilai-nilai sebagai
pertimbangan untuk menentukan suatu peristiwa itu layak dijadikan berita. Dalam
jurnalistik nilai-nilai tersebut disebut dengan News Value (nilai
berita).
Nilai-nilai Berita (News
Value)
Secara umum nilai
berita ditentukan oleh 10 komponen. Semakin banyak komponen tersebut dalam
berita maka semakin besar nilai khalayak pembaca terhadap berita tersebut,
secara lebih rinci dapat diringkaskan sebagai berikut:
1. Kedekatan (Proximity), peristiwa yang
memiliki kedekatan dengan khalayak, baik secara geografis maupun psikis.
2. Bencana (Emergency), tiap
manusia membutuhkan rasa aman. Dan setiap rasa aman akan menggugah perhatian
setiap orang.
3. Konflik (Conflict), ancaman terhadap rasa
aman yang ditimbulkan manusia. Konflik antar individu, kelompok maupun Negara
tetap akan mengugah perhatian setiap orang.
4. Kemashuran
(Prominence), biasanya rasa ingin tahu terhadap seseorang yang
menjadi Public figure cukup besar.
5. Dampak (Impact), peristiwa yang
memiliki dampak langsung dalam kehidupan khalayak/masyarakat.
6. Unik, manusia cenderung ingin tahu tentang segala hal yang
unik, aneh dan lucu. Hal-hal yang belum pernah atau tak bias ditemui dalam
kehidupan sehari-hari dan menarik perhatian.
7. Baru (Actual), suatu peristiwa yang baru
terjadi akan memancing minat orang untuk mengetaui.
8. Kontroversial, suatu peristiwa yang bersifat
controversial akan menarik untuk diketahui karena mengandung kejanggalan.
9. Human Interest, derita cenderung
dijahui manusia, dan derita sesame cenderung menarik minat untuk mengetahui.
Karena manusia menyukai suguhan informasi yang mengesek sisi kemanusiaan.
10. Ketegangan (Suspense), sesuatu yang
membuat manusia ingin mengetahui apa yang terjadi cenderung menarik minat,
karena orang ingin tahu akhir dari peristiwa.
Unsur Berita
Adapun unsur berita meliputi: apa (what), siapa (who),dimana (where), kapan (when), mengapa (why), bagaimana (how). Kemudian
dikenal sebagai 5W+1H.
Struktur/Susunan
Penulisan Berita
Dalam berita terdapat
struktur atau susunan berita juga memiliki bagian-bagian. Maka sebelum mengenal
struktur penulisan berita terlebih dulu kita mengenal bagian-bagian berita.
Dimana bagian-bagian tersebut dari Kepala Berita atau Judul (Head News).
Topi Berita, menunjukan lokasi peristiwa dan identitas media (misalnya, Surabay
SP) biasanya digunakan dalam penulisan Straight News,intro diletakkan
setelah judul berfungsi sebagai penjelas judul dan gambaran umum isi
berita. Tubuh berita (news body), bisa dikatakan
sebagai isi berita.
Adapun strukrur
penulisan berita sebagai berikut:
1.
Piramida Terbalik: artinya pokok atau inti berita diletakkan di awal-awal
paragraph (1-2 paragraf) dan bukan berarti paragraph selanjtnya tidak penting.
Cumin bukan merupakan inti berita. Biasanya ini digunakan dalam penulisan
staright news.
2.
Balok tegak: artinya pokok atau inti berita tidak hanya diletakkan di awal
paragraph. Terdapat di awal, tengah dan akhir paragraph. Biasanya ini digunakan
dalam penulisan depth news (Indepth reporting ataupun investigasi reporting).
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon